REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Striker tim nasional senior Indonesia, Sergio Van Dijk, menyesali adanya hukuman bertanding tanpa penonton yang dijatuhkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Skuat Garuda dipastikan tampil tanpa dukungan langsung para suporter pada dua laga kandang kualifikasi Piala Asia 2015 menjamu Cina (15 Oktober) dan Irak (19 November) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
“Tentunya itu adalah kerugian besar untuk tim. Sebab, penonton di GBK sangat luar biasa,” kata Van Dijk melalui sambungan telepon kepada wartawan di Jakarta.
Sebenarnya, ujar Van Dijk, dia cukup suka ketika ada penonton yang menyalakan kembang api. Tapi, karena aksi tersebut dilarang FIFA dan AFC, ia berharap suporter Indonesia tidak mengulangi lagi aksi tersebut. “Jadi jangan seperti itu lagi,” ujar dia.
Hukuman bertanding tanpa penonton sudah diputuskan Komisi Disiplin AFC. Sanksi tersebut bukan semata karena adanya kericuhan suporter pada laga kedua kualifikasi Piala Asia 2015 ketika Indonesia menjamu Arab Saudi di SUGBK pada 23 Maret 2013.
Tetapi, sanksi tersebut juga karena Indonesia dinilai gagal saat menjadi tuan rumah Pra-Piala Asia U-22 di Riau pada 5-15 Juli 2012.