REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Israel siap bertindak sendirian untuk menghentikan Iran membuat bom nuklir, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa (1/10). Peringatann itu disampaikannya atas kesepakatan yang diambil terburu-buru dengan para pemimpin baru Teheran.
"Israel tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir. Jika Israel dipaksa untuk bertindak sendirian, Israel akan bertindak sendirian," kata Netanyahu kepada peserta pertemuan tingkat tinggi PBB, seperti dilansir dari AFP, Rabu (2/10).
Pernyataan PM Israel itu merupakan serangan atas langkah-langkah yang dibuat Presiden Iran Hassan Rohani. Rohani mengadakan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, saat di New York pekan lalu.
"Dia pernah mengelabui dunia. Sekarang dia pikir dia dapat mengelabuinya lagi. Anda lihat, Rouhani pikir dia dapat memiliki kue kuningnya dan memakannya juga," kata Netanyahu, yang menuntut sanksi-sanksi terhadap Iran tetap diberlakukan.
Tahun lalu Netanyahu menggunakan satu kartun menggambarkan sebuah bom yang mengilustrasikan peringatannya di PBB bahwa Iran sudah dekat dengan pemilikan bom nuklir yang menyimbolkan garis merah yang dia buat di diagram itu.
Tak ada gaya teatrikal serupa saat ini, tetapi Iran segera memperingatkan Netanyahu atas kesalahan perhitungannya dengan melancarkan serangan. Teheran juga memperbarui bantahannya atas pembuatan bom nuklir.
"Saya ingin saya dapat percayai Rohani. Tapi tidak," kata Netanyahu. "Iran menginginkan berada di posisi untuk segera membangun bom-bom nuklir sebelum masyarakat internasional dapat mendeteksinya dan lebih kurang mencegahnya," kata dia menuding. Menurut dia, Iran yang bersenjata nuklir akan menjadi ancaman lebih besar daripada Korea Utara.
Sementara itu Iran siap membela diri terhadap setiap serangan Israel, kata seorang utusan Iran kepada peserta Sidang Umum PBB. "Perdana menteri Israel lebih baik bahkan jangan berpikir menyerang Iran, silakan rencanakan sendiri untuk melakukan itu," kata Khodadad Seifi, wakil duta besar Iran di misi PBB kepada Sidang Umum PBB.