REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembicaraan lanjutan antara Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, dan pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir, telah memasuki babak akhir.
Kuasa hukum kedua belah pihak tengah menyusun surat perjanjian kontrak pelepasan saham klub dan diperkirakan bakal selesai dalam waktu dekat.
Erick mengakui proses penyusunan surat perjanjian tersebut memakan waktu cukup lama karena adanya perbedaan bahasa dan budaya.
Sehingga, kuasa hukum kedua belah pihak harus berhati-hati dan detail dalam menyusun surat perjanjian pembelian saham tersebut. Ini agar tidak memiliki makna yang berbeda.
“Insya Allah semua proses bisa jalan dengan lancar, tinggal tunggu beberapa hari ke depan,” ujar Erick, Kamis (10/10).
Erick mengatakan pembelian saham La Beneamata sebesar 70 persen tidak mengalami proses yang alot, karena pihaknya memiliki niat baik untuk mendukung dan memberikan nilai positif bagi klub.
Menurut Erick, apa yang telah dibangun oleh keluarga Moratti untuk Inter belum tentu bisa disaingi oleh orang lain. Moratti dianggap lebih tahu cara mengatur pemain dan pelatih, sedangkan Erick melihat dari sisi keuangan dan bisnis.