REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Haji bukan sekadar ibadah. Rukun islam kelima ini mengandung nilai hak asasi manusia atau HAM. Rasulullah SAW saat melakukan ibadah haji terakhir menyerukan saling menghormati dan saling tolong menolong sesama manusia.
"Apa yang dikatakan Rasulullah saat beliau berhaji terakhir sangat penting bagi hak asasi manusia," jelas Pimpinan Pondok Pesantren Sinar Islam, Ustaz Veri Muhlis Arifuzaman, kepada ROL, Kamis (17/10).
Ustaz Veri menjelaskan, sabda Rasulullah ketika haji wada menujukkan darah dan harta seorang Muslim tidak boleh dirusak, karena keduanya adalah kemuliaan yang harus dijaga.
Selain itu, Rasulullah menjelaskan tidak adalagi transaksi riba. Veri menjelaskan, semenjak haji wada' itu umat Islam diharuskan bertransaksi secara Islami sesuai dengan konsep ekonomi Islam yang berdimensi sosial.
Rasulullah, jelas Veri, juga memaparkan pentingnya berakhlak mulia. Umat Islam harus saling tolong menolong, saling membantu, tidak boleh egois.
Kepada tetangganya tidak boleh acuh tak acuh. Jika orang sekelilingnya sakit maka harus dibantu. "Setan akan merasa puas jika kamu sekalian melakukan perbuatan yang tercela. Oleh karena itu hendaklah kamu menjaga agama kamu dengan baik," sabda Rasulullah seperti dituturkan Veri.
Rasulullah juga menyerukan untuk menghormati wanita. Beliau, jelas Veri, meminta umat Islam memperlakukan kaum hawa sesuai dengan amanah Allah SAW dan menjaga kehormatan.