Rabu 23 Oct 2013 09:19 WIB

Menteri Kehakiman Iran Ampuni Tahanan dari Tiang Gantungan

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Tiang gantungan hukuman mati. Ilustrasi
Foto: .
Tiang gantungan hukuman mati. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Kehakiman Iran Mostafa Pourmohammadi mengatakan tidak ada kebutuhan bagi orang yang selamat dari tiang gantungan kembali digantung untuk kedua kalinya.

Pengacara menginginkan kepala pengadilan untuk menghentikan pengulangan gantungan setelah seorang tahanan ditemukan masih hidup di kamar mayat.

Mostafa mengatakan eksekusi orang itu akan memiliki dampak terhadap citra Iran. Seperti diberitakan BBC edisi Selasa (22/10), pemerintah tidak memiliki kontrol langsung atas peradilan apakah harus dieksekusi untuk kedua kalinya. Iran memiliki salah satu tingkat eksekusi tertinggi di dunia.

Penyelundup narkoba yang dihukum, Alireza M ditemukan hidup di kamar mayat setelah digantung di penjara kota utara-timur Bojnord pekan lalu. Dia dibiarkan menggantung selama 12 menit setelah dokter menyatakan dia meninggal.

Namun, saat keluarga tahanan pergi untuk mengambil tubuhnya dari kamar mayat keesokan harinya, mereka menemukan dia masih bernafas. Pria itu kemudian pindah ke sebuah rumah sakit di mana dia dijaga di bawah penjaga bersenjata.

Kondisinya tidak diketahui meskipun kantor berita IRNA melaporkan pada Senin lalu bahwa kondisinya jatuh koma. Pekan lalu, Amnesty International mendesak Iran untuk tidak meneruskan pengulangan eksekusi. Hal itu juga menyerukan moratorium pada semua eksekusi di Iran. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement