REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keluhan gelandang Manchester City soal perlakuan rasis para pendukung CSKA Moskow berbuntut panjang. Setelah UEFA berniat melakukan investigasi atas insiden yang terjadi di laga lanjutan Liga Champions, tengah pekan lalu, kini Toure dijadwalkan bakal menemui wakil Preiden FIFA yang juga ketua gugus tugas anti rasisme FIFA, Jeffrey Webb.
Toure mengaku mengalami perlakuan rasis saat memperkuat City di laga lawatan ke markas CSKA Moskow, Rabu (23/10) WIB. Toure mengaku mendapat teriakan-teriakan dan yel-yel yang menghina bernada rasisme dari para pendukung tim tuan rumah. City pun sempat bertindak dengan mengirim surat protes ke UEFA.
Tidak hanya itu, City juga sempat menyesalkan wasit yang memimpin laga itu, Ovidiu Hategan, tidak segera menghentikan laga begitu para pendukung CSKA Moskow mulai melakuan nyanyian dan yel-yel bernada rasisme. Bahkan, akibat dari perlakuan rasisme yang diterimanya, Toure membuka kemungkinan buat para pesepak bola kulit hitam untuk memboikot gelaran Piala Dunia 2018 yang bakal digelar di Rusia.
Kendati begitu, pihak CSKA Moskow menyangkal adanya perilaku rasisme yang dilakukan para pendukungnya di laga tersebut. Menurut juru bicara klub, Michael Sanadze, pihaknya telah melihat hasil rekaman video pertandingan tersebut dan tidak ditemukan indikasi adanya tindakan rasisme. ''Tidak ada yang kami perlu sembunyikan. Kami juga telah mendengar dari ofisial pertandingan, mereka tidak mendengar apa-apa,'' tutur Sanadze seperti dikutip BBC.
Polemik ini pun sampai ke otoritas tertinggi sepak bola internasional (FIFA). Rencananya dalam kunjungannya ke Inggris, Webb akan mencoba berbicara dan berdiskusi dengan Toure terkait perlakuan rasisme yang dia terima di ibu kota Rusia tersebut.
''Saya akan menghadiri laga City kontra Chelsea. Saya juga telah meminta untuk dipertemukan dengan Toure. Yang terpenting saat ini adalah apa yang dirasakan Toure, dan saya ingin mendengar langsung pengalaman dia di sana,'' kata Webb seperti dikutip BBC, Ahad (27/10).
Webb merupakan ketua gugus tugas yang secara khusus dibentuk FIFA dalam hal mengurusi masalah anti rasisme di sepak bola. Selain itu, Webb juga menjabat sebagai Presiden CONCACAF sekaligus wakil presiden FIFA. Webb berkunjung ke Inggris dalam rangka mengikuti perayaan ulang tahun Federasi Sepak Bola Inggris (FA) yang ke-150 tahun.
Sebelumnya, atas hasil laporan dari City, UEFA tengah melakukan investigasi atas insiden tersebut. Jika terbukti bersalah, CSKA Moskow terancam sejumlah sanksi dan tidak diperbolehkan bermain dengan dukungan penonton di kandangnya. Pada Mei silam, UEFA telah memutuskan peraturan terkait sanksi yang diterima klub jika pendukungnya kedapatan melakukan rasisme.
Sanksi tingkat pertama berupa penutupan setengah dari stadion tersebut buat pendukung tim tamu. Sementara sanksi tingkat kedua, stadion itu ditutup sepenuhnya dari penonton. Namun, dalam semua sanksi tersebut, klub yang dinyatakan bersalah harus membayar denda sebesar 50 ribu euro. Sejumlah tim asal Eropa Timur, seperti Dinamo Zagreb dan Legia Warsaw, sempat merasakan sanksi ini. Pun dengan klub asal Italia, Lazio, yang sempat dijatuhi sanksi tidak bisa ditonton pendukung setianya.