Ahad 27 Oct 2013 17:18 WIB

Diperlakukan Rasis, Yaya Toure akan Temui Komite Anti Rasisme FIFA

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Nidia Zuraya
Yaya Toure
Foto: guardian.co.uk
Yaya Toure

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keluhan gelandang Manchester City soal perlakuan rasis para pendukung CSKA Moskow berbuntut panjang. Setelah UEFA berniat melakukan investigasi atas insiden yang terjadi di laga lanjutan Liga Champions, tengah pekan lalu, kini Toure dijadwalkan bakal menemui wakil Preiden FIFA yang juga ketua gugus tugas anti rasisme FIFA, Jeffrey Webb.

Toure mengaku mengalami perlakuan rasis saat memperkuat City di laga lawatan ke markas CSKA Moskow, Rabu (23/10) WIB. Toure mengaku mendapat teriakan-teriakan dan yel-yel yang menghina bernada rasisme dari para pendukung tim tuan rumah. City pun sempat bertindak dengan mengirim surat protes ke UEFA. 

Tidak hanya itu, City juga sempat menyesalkan wasit yang memimpin laga itu, Ovidiu Hategan, tidak segera menghentikan laga begitu para pendukung CSKA Moskow mulai melakuan nyanyian dan yel-yel bernada rasisme. Bahkan, akibat dari perlakuan rasisme yang diterimanya, Toure membuka kemungkinan buat para pesepak bola kulit hitam untuk memboikot gelaran Piala Dunia 2018 yang bakal digelar di Rusia.

Kendati begitu, pihak CSKA Moskow menyangkal adanya perilaku rasisme yang dilakukan para pendukungnya di laga tersebut. Menurut juru bicara klub, Michael Sanadze, pihaknya telah melihat hasil rekaman video pertandingan tersebut dan tidak ditemukan indikasi adanya tindakan rasisme. ''Tidak ada yang kami perlu sembunyikan. Kami juga telah mendengar dari ofisial pertandingan, mereka tidak mendengar apa-apa,'' tutur Sanadze seperti dikutip BBC.