REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Manajemen Sriwijaya FC sampai kini belum mengetahui regulasi dari PT Liga Indonesia mengenai format kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim mendatang 2014. Sempat tersiar kabar bahwa format kompetisi akan dibagi menjadi dua wilayah.
Asisten manajer Sriwijaya FC, Muchendi Mahzareki, Senin (28/10) mengatakan Sriwijaya FC siap menjalani kompetisi musim mendatang walau dengan format dua wilayah. Tetapi, sampai sekarang belum ada regulasi tersebut.
Jika kompetisi mendatang pesertanya dari hasil unifikasi ISL dan IPL, maka diperkirakan akan ada 22 klub yang berlaga. “Jika regulasi menetapkan kompetisi nanti terbagi dua wilayah, barat dan timur, maka akan ada sisi positif dan negatif,” katanya.
Positifnya, secara finansial untuk biaya operasional tim akan berkurang karena tidak melakukan pertandingan dengan seluruh peserta kompetisi. Tim dari wilayah barat tidak harus bertanding sampai ke ujung timur Indonesia dengan biaya yang cukup besar.
“Dengan format dua wilayah, manajemen bisa menghemat biaya hingga ratusan juta rupiah khususnya saat laga tandang. Seperti musim lalu, untuk laga tandang ke Papua, Sriwijaya FC mengeluarkan biaya hingga ratusan juta,” tambah Muchendi.
Dengan format dua wilayah, menurut Asisten manajer Sriwijaya, akan berpengaruh pada kualitas pertandingan.
“Kekuatan tim akan terbagi, terutama tim-tim besar. Misalnya tidak ada lagi duel klasik antara Sriwijaya FC melawan Persipura yang selalu mengundang banyak penonton menyaksikan langsung ke stadion,” ujarnya.
Format kompetisi dua wilayah pada kasta tertinggi sepak bola Indonesia sudah pernah diterapkan terakhir pada musim kompetisi 2007/2008. Dengan format dua wilayah tersebut pada Liga Indonesia 2007/2008, Sriwijaya FC berhasil keluar sebagai juara.