REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Wabah polio menjangkiti anak-anak di wilayah bagian utara Suriah dan berpotensi menyebar di dalam dan luar negeri. Begitu pernyataan yang dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (29/10).
Polio, penyakit melumpuhkan yang disebabkan oleh virus dan menyebar melalui kontaminasi makanan dan air, dapat menyebar dengan cepat pada anak-anak di bawah lima tahun, terutama mereka yang tinggal di tempat tanpa sanitasi layak seperti di kamp pengungsi Suriah.
Sebanyak 22 anak di Provinsi Deir al-Zor mendadak lumpuh pada 17 Oktober dan laboratorium WHO di Tunis telah mengisolasi virus polio yang diambil dari 10 pasien.
"Sebanyak 22 anak tengah dirawat, dan 10 di antaranya positif terjangkit virus polio," kata juru bicara bagian pemberantasan polio WHO, Oliver Rosenbauer, di Jenewa.
Sebagian besar korban masih berusia di bawah dua tahun dan diduga tidak pernah divaksinasi atau hanya menerima satu dosis vaksinasi oral. Diperkirakan sebanya setengah juta anak di Suriah belum divaksinasi polio maupun penyakit-penyakit melemahkan lainnya seperti campak, gondok, dan rubela.
Badan anak PBB UNICEF melaporkan mereka belum divaksinasi karena perang saudara di Suriah. Sedangkan menurut data WHO, penyebaran wabah di Suriah ini adalah untuk pertama kali sejak tahun 1999.
"Kami telah memulai imunisasi di area penyebaran wabah (Deir al-Zor)," kata Rosenbauer kepada Reuters.
Kota Deir al-Zor saat ini masih dikuasai oleh pemerintah Suriah namun wilayah di sekelilingnya berada di tangan kelompok gerilyawan yang berusaha menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad. WHO memperkirakan sekitar 65 ribu anak balita di provinsi Deir al-Zor rentan terjangkit polio.
Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake mengatakan bahwa dia telah mengadakan perundingan dengan Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi dan beberapa pejabat senior lain. Dia mendesak 500 ribu anak di Suriah untuk segera divaksinasi agar kebal dari polio dan penyakit-penyakit lainnya.
Secara keseluruhan, Suriah mempunyai tiga juta anak di bawah lima tahun. Sebelum perang saudara terjadi, sebanyak 91 persen anak-anak di Surih telah divaksinasi namun prosentase tersebut kini turun tajam menjadi 68 persen, kata Rosenbauer.