Sabtu 02 Nov 2013 06:46 WIB

Pelecehan Seksual Makin Mengerikan di Libya

pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Ketika Libya di bawah Moammar Qadhafi keadaan sudah buruk. Kaum lelaki sering melakukan pelecehan seksual. Mereka menggoda, menyenggol,  meraba dan mengganggu perempuan di toko,  universitas, kantor, di mana saja. Tetapi sejak Gadhafi terguling tahun lalu, pelecehan semakin  buruk, kata para aktivis dan perempuan  biasa.

 Anne warga negara Inggris sudah tinggal di Libya sejak tahun 1965.  VOA  hanya menggunakan nama kecilnya karena  para aktivis khawatir dia akan menjadi sasaran. “Sekarang keadaannya memburuk. Ketika saya pertama datang ke Libya saya mengalami sedikit sekali  pelecehan. Pada umumnya, anak-anak muda  sangat hormat dan  ramah,” aku Anne.

Keluarga Qadhafi dan para  pejabat tingginya terkenal dengan perlakuannya yang jahat terhadap perempuan.  Perempuan akan diambil dari rumah-rumah mereka setelah  terlihat dalam acara-acara sosial, menurut  sebuah buku yang diterbitkan baru-baru ini, berjudul “Gaddafi’s Harrem”,  karya jurnalis  surat kabar Le Monde, Annick Cojean.

Tingkah laku itu  menyebar luas dalam masyarakat, meyakinkan para laki-laki untuk  berkuasa melampaui batas,  yang menjadikan  perempuan sebagai sasaran pelecehan,  seperti kata Nisreen. “Zaman Qadafi banyak terjadi pelecehan seksual  dan generasi penduduk sekarang  dibesarkan dengan  keadaan itu,” kata Nisreen.

Katanya,  pelecehan seksual paska revolusi  di Ibukota Libya  dan kota-kota besar telah meningkat dan sekarang  berada pada tingkat yang berbeda, dengan pelanggaran hukum yang terjadi membuat  negara itu lebih berbahaya.

Pergi ke luar rumah sendirian atau bahkan bersama  teman perempuan pun  berisiko  menjadi sasaran pelecehan secara lisan dan kadang-kadang  secara fisik, katanya. Bahkan berbelanja pun  merupakan derita. “Ada  anak-anak muda  yang menggunakan obat terlarang dan meminum arak lalu berkeliaran dan kalau melihat  perempuan yang mereka sukai mulailah mereka goda dan  lecehkan,” papar Nisreen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement