Selasa 12 Nov 2013 10:14 WIB

Jelang Pengumuman BI Rate, Posisi Rupiah Stagnan

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (12/11) pagi, belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 11.555 per dolar AS. "Sentimen dari jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) turut membuat pelaku pasar uang bersikap wait and see sehingga pergerakannya minim fluktuasi," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (12/11).

Di sisi lain, lanjut dia, laju dolar AS juga masih dalam tren kenaikan setelah publikasi data kenaikan nonfarm payrolls meskipun di sisi lain pengangguran AS menunjukkan kenaikan tipis dan "consumer spending" AS mengalami penurunan tipis.

Ia menambahkan, pelaku pasar keuangan saat ini juga sedang menantikan pidato dari Kepala The Fed Minneapollis, dan Atlanta untuk menyampaikan pandangannya terhadap perekonomian AS. "Pasar berspekulasi bahwa the Fed diperkirakan mempercepat pengurangan stimulus keuangan AS," kata dia.

Analis Monex Invesndo Futures Zulfirman Basir mengatakan bahwa fokus pasar pada hari ini adalah pertemuan BI yang diprediksi akan tetap mempertahankan suku bunga di level 7,25 persen. "Investor ingin melihat kebijakan BI untuk mengatasi tingginya inflasi, berlanjutnya defisit neraca perdagangan, serta perlambatan ekonomi Indonesia yang cukup membebani kinerja rupiah," kata dia.

Dari sisi eksternal, dia mengatakan bahwa kekhawatiran atas potensi pengurangan stimulus keuangan the Fed dalam beberapa bulan mendatang cukup memberikan sentimen negatif untuk rupiah. "Meski demikian, outlook rupiah masih netral, rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp 11.330-Rp 11.725 per dolar AS untuk hari ini," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement