Rabu 13 Nov 2013 08:34 WIB

AS Dorong Terus Pembahasan Nuklir dengan Iran

Red: Dewi Mardiani
Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negara besar di dunia bersatu dalam perundingan dengan Iran mengenai program nuklirnya, yang jadi sengketa, kata Gedung Putih pada Selasa (12/11).

Gedung Putih juga memantau adanya perpecahan di kalangan keenam mitra perundingan, yang mengakibatkan kegagalan pembicaraan di Jenewa pekan lalu. Kelompok P5+1 bersatu mengenai usul yang diajukan dalam pembicaraan tersebut, tapi Iran tak menerima baik kesepakatan itu, kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney dalam satu taklimat harian yang dilansir dari Xinhua, Rabu (13/11).

Pembicaraan antara Iran dan kelompok P5+1, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina, Rusia ditambah Jerman, berakhir pada Sabtu (9/11) di Jenewa tanpa kesepakatan. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh perpecahan di antara negara besar sebagai penyebab kegagalan tersebut.

"Jurang pemisah tetap ada dan masih ada masalah penting yang harus ditangani antara P5+1 dan Iran," kata Carney. Namun ia menambahkan ada kemajuan penting yang dicapai dalam pembicaraan Jenewa, yang "ramah, mendasar dan sungguh-sungguh".