REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Valentino Simanjuntak berharap PSSI tidak ingkar janji terkait pencoretan terhadap klub yang masih menunggak gaji pemain.
Valentino tidak mau PSSI kembali memberikan keringanan seperti yang dilakukan pada musim lalu. Permasalahan tunggakan gaji klub kepada pemain semakin kronis setelah terjadinya dualisme kompetisi. Pada musim 2012/2013, PSSI memutuskan tetap menjalankan roda kompetisi meskipun masih ada banyak klub yang memiliki utang kepada pemain pada musim sebelumnya, 2011/2012.
PSSI memberikan keringanan kepada klub untuk menunaikan kewajibannya dengan cara dicicil sambil berjalannya kompetisi musim baru.
"Jangan ada lagi keringanan untuk kompetisi musim depan. Jangan sampai kesalahan yang sama kembali terulang. Semoga PSSI tidak ingkar janji," kata Valentino kepada Republika.
Seperti diketahui, PSSI memberi tenggat waktu hingga 5 Desember kepada klub untuk melunasi tunggakan gaji pemain. Jika tidak, klub tersebut tidak bisa mengikuti kompetisi. Ini lantaran aspek finansial merupakan salah satu syarat utama PSSI untuk meloloskan klub dalam proses verifikasi.
Terlepas dari itu, Valentino juga berharap para pemain berani bertindak dan bersuara apabila ada yang hak-haknya belum dilunasi klub masing-masing. Valentino sangat mengapresiasi langkah dua pemain senior Bambang Pamungkas (Bepe) dan Leo Saputra yang menggugat Persija Jakarta secara perdata. Gaji kedua pemain itu yang ditunggak sekitar 5-6 bulan saat membela Persija pada musim 2011-2012 belum dilunasi. "Silakan lakukan hal sama ke langkah hukum. Jangan diam saja," pinta Valentino.
Pria yang juga menjadi komentator sepak bola tersebut mengungkapkan, tanpa ada keberanian dari pemain, APPI tidak akan bisa berbuat banyak. Sejauh ini, ujar dia, pemain hanya berani berkeluh kesah kepada APPI bahwa gaji mereka ditunggak.
Belum lama ini, Valentino pun mengaku mendapat banyak telepon dari para pemain untuk mengonfirmasi data tunggakan gaji yang telah dirilis APPI. "Beberapa menyebut bahwa gaji mereka masih ditunggak, sementara kami menulis lunas. Tapi ketika kami tantang untuk kami sebutkan namanya ke media, dia tidak berani," ungkapnya.
Valentino mengatakan data yang dibuat APPI berdasarkan informasi dari para pemain. Tentu itu tidak semerta-merta mewakili keseluruhan pemain dalam suatu klub, karena setiap pemain pasti berbeda-beda jumlah kontraknya. Apalagi, tidak semua pemain rutin memberikan informasi kepada APPI. "Karena itu sangat perlu adanya keberanian dari pemain," tegas dia.