REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini mengatakan keluarga adalah sekolah pertama untuk anak karenanya orang tua harus bisa menjadi guru.
"Guru harus dimaknai dengan seluas-luasnya, karena orang tua adalah guru bagi anak-anaknya," kata Ahmad Juwaini di Jakarta, Kamis (21/11).
Dia menambahkan rumah tangga adalah sekolah kecil bagi anak-anak. Jika orang tua, sudah bisa menjadi guru yang baik maka perubahan untuk arah yang lebih baik bisa dicapai.
"Indonesia yang lebih bisa dicapai, jika orang tua telah menjadi guru bagi anak-anaknya," ujar Ahmad.
Untuk itu, ebelum menikah diperlukan komitmen untuk menjadi guru yang baik bagi anak-anaknya. "Kualitas dan tempat pendidikan yang baik serta guru yang juga baik, mempengaruhi masa depan anak-anak kita," papar Ahmad.
Dompet Dhuafa mengirim 29 guru ke lima daerah di Tanah Air, yakni Pandeglang, Kubu Raya, Nunukan, Sumbawa, dan Wakatobi.
Para guru adalah sarjana dari berbagai universitas dan kompetensi. Mereka mendapat pelatihan selama empat setengan bulan sebelum dikirim ke daerah.
Dompet Dhuafa, kata Ahmad, mengharapkan para guru tersebut bisa menjadi pahlawan tanpa tanda jasa yang bisa membawa perubahan pada daerah itu.