Sabtu 23 Nov 2013 11:14 WIB

Muslim Cina Pererat Hubungan

Rep: amri amrullah/ Red: Damanhuri Zuhri
Dua remaja Muslim Cina. (ilustrasi)
Foto: AP/Andy Wong
Dua remaja Muslim Cina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muslim Cina melakukan muhibah budaya dan seni di Indonesia. Mereka berasal dari etnik Hui, Provinsi Ningxia, yang berada di barat laut Cina.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Seni dan Budaya Cholil Ridwan mengatakan muhibah ini merupakan kunjungan balasan.

Sekitar setahun lalu, delegasi Indonesia mengunjungi komunitas Cina dan menyelenggarakan pertunjukan seni budaya.

“Mereka ingin menunjukkan kentalnya Islam di sebagian masyarakat Cina, khususnya beretknik Hui,” kata Cholil di Jakarta, Kamis (21/11).

Etnik Hui merupakan komunitas Muslim terbesar di Cina. Persentasenya kurang lebih 49 persen dari total Muslim di sana. Pertunjukan seni di Jakarta tujuannya memperlihatkan hubungan erat antara Muslim Cina dan saudaranya di Indonesia.

Termasuk, hubungan Islam Indonesia-Cina yang sudah terjalin lama sejak hadirnya Laksamana Cheng Ho di nusantara. “Pesan penting lainnya mereka ingin menyampaikan entitas seni Islam di Cina masih ada,” ujar Cholil.

Sekitar 60 orang seniman beretnik Hui akan mementaskan drama dan sendratari “Bulan di Atas Gunung Helan”. Ini mengisahkan proses masuknya masuknya agama Islam di wilayah barat Cina. Juga, bagaimana Islam bertahan selama ribuan tahun di sana.

Terutama, di tengah kondisi politik pemerintahan di Cina. Pergelaran seni ini terwujud melalui kerja sama Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-Cina (LIC), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Asosiasi Indonesia untuk Keagamaan dan Kebudayaan (IARC).

Wakil Ketua Umum LIC Sudrajat mengatakan, pergelaran tersebut dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (21/11), sejak pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB. Ia mengatakan, Islam saat ini dipeluk oleh lebih dari 30 juta warga Cina.

“Mereka sebagian besar berada di Provinsi Ningxia dan Xinjiang,” kata Sudrajat yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Cina. Ketua MUI Amidhan menegaskan, pertunjukan kesenian ini penting bagi umat Islam dan kalangan lintas agama.

Mereka bisa mengetahui bagaimana proses masuknya Islam ke daratan Cina. Kegiatan tersebut merupakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Muslim Indonesia dan Muslim Cina. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kedua belah pihak semakin erat.

Selain kerja sama seni dan budaya, Indonesia melalui MUI juga telah menjalin kemitraan ekonomi dan pendidikan. Di antara bentuk kerja sama pendidikan adalah pemberian beasiswa. Beberapa mahasiswa memperoleh kesempatan belajar di Cina.

 

Sampai saat ini, kata Amidhan lebih lanjut, sudah ada 11 mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Huaqioau, Provinsi Fujian, Cina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement