REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Iran mengundang pemeriksa asal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengunjungi sarana air beratnya terkait nuklir pada 8 Desember. Demikian kata Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano, pada Kamis.
Itu salah satu langkah nyata pertama berdasarkan atas rencana menjernihkan kekhawatiran tentang kegiatan nuklir Teheran yang disengketakan.
Yukiya Amano, direktur jenderal IAEA, juga mengatakan bahwa badan pengawas nuklir itu sedang mencari upaya bagaimana kesepakatan Minggu yang dicapai antara Iran dan enam kekuatan dunia untuk mengekang aktivitas atom negara itu bisa mempraktekkan peran badan PBB tersebut dalam memverifikasi kesepakatan.
"Ini akan mencakup implikasi bagi pendanaan dan kepegawaian," kata Amano kepada badan IAEA yang beranggotakan 35 negara itu. "Analisis ini akan memakan waktu.''