REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Cedera yang menimpa Diego Milito sepertinya menjadi berkah bagi Rodrigo Palacio. Sejak didatangkan dari Genoa pada musim 2012, Palacio menjelma menjadi ujung tombak andalan Inter Milan. Dia mampu menggantikan peran yang ditinggalkan Milito.
Buktinya, pemain berusia 31 tahun itu mampu melesakkan 12 gol dari 26 penampilan di Serie A Liga Italia. Performanya semakin meningkat pada musim ini, dengan koleksi 10 gol dari 17 penampilan. Hebatnya, semua golnya tercipta tanpa satu pun dari eksekusi penalti.
Salah satu golnya sangat menentukan lantaran mengantarkan Inter menundukkan AC Milan, 1-0 di Derby della Madoninna ke-210 di Giuseppe Meazza, Senin (23/12) dini hari WIB. Gol lewat backhell itu merupakan yang pertama kalinya diciptakan ke gawang Rossoneri sepanjang kariernya.
"Kami layak menang dan ini akan memberikan kami kepercayaan diri yang lebih, sebagaimana laga derby selalu penting," ujar Palacio kepada Sky Sport Italia.
Melihat penampilannya yang cukup konsisten, pelatih Walter Mazzarri yang gemar memainkan satu penyerang sepertinya terus mengandalkan Palacio. Dia pantas percaya diri lantaran sekarang hanya bersaing dengan dua penyerang muda minim pengalaman, Mauro Icardi dan Ishak Belfodil.
Dengan keunggulan pengalaman dan konsistensi permainan, ia bakal terus menjadi pilihan utama di lini depan. Apalagi, ia bukan tipe pemain egois. Sebagai bukti, ia sudah membuat lima assist untuk rekan-rekannya pada musim ini.
Menurut dia, pemain Inter mulai merasa kelelahan menjalani kompetisi yang baru berjalan setengah musim. Karena itu, ia menyerahkan keputusan ketika petinggi Inter akan mendatangkan penyerang lagi agar persaingan di lini depan semakin kompetitif.
Dia tidak resah dengan rencana Presiden Erick Thohir yang ingin mendatangkan seorang penyerang baru pada bursa transfer Januari mendatang. "Klub atau pelatih akan memutuskan apakah akan atau tidak untuk mengontrak pemain depan lainnya," ujar mantan pemain Boca Juniors itu.
Hingga pekan ke-17, La Beneamata menduduki urutan keempat klasemen dengan raihan 31 poin. Meski begitu, Javier Zanetti dan kawan-kawan menjadi tim terproduktif kedua di belakang Juventus dengan koleksi 37 gol.