REPUBLIKA.CO.ID, JALALABAD -- Enam penyerang bunuh diri dari Taliban melancarkan serangan ke pangkalan gabungan NATO di bagian timur Afghanistan, Sabtu (4/1). Serangan itu menewaskan seorang tentara NATO dalam baku tembak yang berlangsung lama.
Salah satu penyerang dalam kendaraan yang berisi bahan peledak meledakkan dirinya di pintu masuk pangkalan di Provinsi Nangarhar. Sementara lima gerilyawan lainnya ditembak karena mereka berusaha menyerbu fasilitas itu.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF) membenarkan salah satu korban tewas dalam serangan bunuh diri di wilayah itu. Namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Para pejabat Afghanistan dan Barat mengatakan serangan itu terjadi di Kabupaten Shinwar, daerah yang mudah memanas di jalan raya utama dari Kabul ke tetangga Pakistan, tempat banyak gerilyawan Taliban mencari perlindungan.
"Sekitar pukul 08.00 waktu setempat, seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya dan lima lainnya ditembak mati oleh pasukan keamanan Afghanistan. Jenazah mereka tergeletak di tempat kejadian," kata Ahmad Zia Abdulzai, juru bicara gubernur Nangarhar kepada AFP.
Dalam sebuah pernyataan surat elektronik kepada media, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Tahun ini merupakan akhir dari misi tempur NATO pimpinan AS di Afghanistan ketika 85 ribu tentara asing ditarik. Meski pun kesepakatan keamanan yang lama tertunda bisa memungkinkan beberapa ribu tentara AS untuk tetap melatih dan menjadi penasihat pasukan keamanan lokal.