REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangkaian serangan bom menewaskan sedikitnya 15 orang di Baghdad, Ahad (5/1), kata sejumlah pejabat. Ketika militan menguasai sebuah kota besar dan daerah lain di sebelah barat ibu kota Irak itu.
Ledakan tiga bom mobil dan satu bom pinggir jalan di tiga daerah terpisah di Baghdad juga mencederai sedikitnya 40 orang, kata pejabat-pejabat itu.
Pemboman itu berlangsung ketika militan menguasai kota Fallujah, 60 kilometer dari Baghdad, serta bagian-bagian kota Ramadi, sebelah barat ibu kota Irak tersebut.
Provinsi Anbar selama beberapa hari terakhir dilanda kekerasan terburuk dalam beberapa tahun ini, menewaskan lebih dari 160 orang pada Jumat dan Sabtu saja.
Polisi dan orang suku di kedua kota itu memerangi militan Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL), yang beroperasi baik di Irak maupun Suriah, kata sumber-sumber itu.
Militan yang terkait dengan Alqaidah itu menguasai daerah-daerah di Ramadi, ibu kota provinsi Anbar, dan Fallujah, selama bentrokan beberapa hari yang terjadi setelah pasukan keamanan menghancurkan kamp protes Sunni Arab anti-pemerintah.
Bentrokan meletus di daerah Ramadi pada Senin (30/12) ketika pasukan keamanan menghancurkan kamp protes anti-pemerintah di sebuah jalan berdekatan.
Kekerasan itu kemudian meluas ke Fallujah, dan penarikan pasukan keamanan dari kedua kota itu membuka jalan bagi militan ISIL untuk bergerak masuk.
Protes meletus di daerah-daerah Sunni Arab di Irak pada Desember 2012 setelah penangkapan para pengawal menteri keuangan saat itu, Rafa al-Essawi, seorang Sunni Arab yang berpengaruh, atas tuduhan terorisme.
Kekerasan di Irak telah mencapai tingkatan yang belum pernah terlihat sejak 2008, ketika negara itu mulai bangkit dari konflik sektarian mematikan pada 2006-2007 yang merenggut puluhan ribu jiwa.