REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh mengumumkan, ratusan anggota Fatah, faksi politik rival Hamas, dapat kembali ke Jalur Gaza setelah sempat diusir dari wilayah pesisir Palestina itu sejak 2007.
Aljazeera melaporkan, Senin (6/1), Ismail Haniyeh mengatakan semua anggota Fatah dapat kembali ke Jalur Gaza tanpa syarat. Namun, izin ini tak berlaku bagi anggota Fatah yang menjadi tersangka pembunuhan anggota saat konflik faksi pecah pada 2007.
Haniyeh berujar, anggota Fatah yang masih berada dalam penahanan Hamas akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang.
"Kami telah berjanji kepada rakyat Palestina untuk mengambil keputusan yang memperkuat upaya rekonsiliasi," kata Haniyeh.
Hamas dan Fatah, dua faksi politik utama Palestina, terpecah setelah keduanya bertikai setelah Hamas memenangkan pemilihan dewan perwakilan Palestina pada 2006.
Sejak itu, Hamas mengambil alih Jalur Gaza yang telah mengalami pemutusan suplai kebutuhan. Sementara Fatah, faksi yang diakui kepemimpinannya oleh Israel dan AS atas Palestina, menempati Tepi Barat.