REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan udara yang dilancarkan pasukan pemerintah Irak, menewaskan 25 militan Alqaidah. Serangan di provinsi barat Baghdad itu terjadi di tengah bentrokan sengit antara pasukan khusus Irak dan gerilyawan yang menguasai kota Ramadi dan Fallujah pada Selasa (7/1) lalu.
Pasukan Irak dan pejuang dari suku-suku Suni bersekutu dengan pemerintah untuk memerangi militan. Pekan lalu, militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) menguasai wilayah strategis di Irak.
Pasukan pemerintah mencoba merebut kembali daerah yang dikuasai militan, dengan melakukan serangan udara.
Juru bicara militer Irak, Jenderal Muhammad al-Askari, mengatakan angkatan udara Irak menyerang sebuah pusat operasi militan di pinggiran Ramadi. Serangan menewaskan 25 pejuang yang tengah bersembunyi.
Askari tak memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagaimana korban tewas. Keterang tersebut dikutip dari laporan intelijen.
Menurut juru bicara provinsi Dhari al-Rishawi, serangan udara terjadi setelah bentrokan meletus sekitar 20 km barat Fallujah. Menyusul penangkapan seorang perwira tentara dan empat tentara di daerah tersebut sehari sebelumnya. Tak ada pernyataan mengenai jumlah korban akibat bentrokan tersebut.