REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan kasus dugaan korupsi yang menjerat Akil Mochtar. KPK kini menduga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga bermain di sengketa Pemilukada Provinsi Banten.
Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Pemilukad Banten pernah menjadi sengketa di MK. Karena itu, penyidik juga menelusuri sengketa tersebut. "Akil diduga juga bermain di sengketa Pemilukada Banten," kata dia, Sabtu (18/1).
Untuk itu KPK melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Jumat lalu. Johan mengatakan, Rano diperiksa sebagai saksi dalam kasus pengurusan sengketa pemilukada di MK dengan tersangka Akil.
Selepas menjalani pemeriksaan sekitar 12 jam, Rano mengaku ditanya soal Pemilukada Lebak. Namun, ia juga menyebut penyidik menanyakan perihal Pemilukada Banten.
Johan mengatakan, penyidik terus mengembangkan kasus yang telah disangkakan kepada Akil. Bukan tak mungkin, ia mengatakan, muncul indikasi adanya dugaan permainan dalam pengurusan sengketa pemilukada lainnya yang pernah bergulir di MK. Jika ada indikasi kuat, ia mengatakan, penyidik akan menelusurinya. "Kemana saja diusut yang ada indikasinya," ujar dia.
Selepas pemeriksaan Rano sempat memberikan komentar kepada media. Ia mengaku penyidik menanyakan sekitar 30 pertanyaan lebih dalam pemeriksaan. Ia mengatakan, ditanya soal sengketa Pemilukada Lebak. Namun, ia mengaku tidak begitu mengetahuinya. "Pilkada Lebaknya tahu, tapi saya tidak tahu prosesnya di MK," kata dia.
Menurut Rano, pertanyaan penyidik kemudian mengembang ke arah Pemilukada Banten. Namun, ia tidak memberikan penjelasan seputar pertanyaan penyidik. Rano juga mengaku sempat ditanya mengenai informasinya adanya mahar Rp 7 miliar dari Atut untuk menjadi pasangan dalam Pemilukada Banten. "Itu bagian dari yang saya klarifikasi," ujar dia.