REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Para pemangku kebijakan di Bank Sentral Amerika Serikat (AS), the Federal Reserve (the Fed) masih akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dalam pertemuan pekan depan. Meski pun angka pengangguran di AS turun signifikan.
Pekan depan adalah rapat terakhir yang akan dihadiri Gubernur the Fed, Ben Bernanke, sebelum digantikan oleh Janet Yellen. Para pemangku kebijakan diprediksikan akan tetap pada kebijakan yang telah diambil sebelumnya. Yakni suku bunga rendah hampir menyentuh nol persen.
"Saya rasa kita tak akan merevisi kebijakan tersebut. Kita akan tetap pada kebijakan yang ada," ujar Kepala Federal Reserve Philadelphia, Charles Plosser.
Pejabat the Fed menganggap kebijakan yang mereka ambil pada bulan lalu, yakni mengurangi stimulus moneter, telah direspons dengan baik oleh pasar. Hal tersebut membuat the Fed akan meneruskan pengurangan sebesar 10 miliar dolar AS pada rapat yang dilangsungkan pada 28-29 Januari tanpa mengubah suku bunga.
Dalam kebijakan yang diambil sebelumnya, the Fed akan mempertahankan suku bunga rendah hingga angka pengangguran di bawah 6,5 persen, terutama jika inflasi rendah. Angka pengangguran turun signifikan dari yang diprediksi. Pada Desember, angka pengangguran tercatat sebesar 6,7 persen, turun dari tujuh persen pada bulan sebelumnya.