Kamis 23 Jan 2014 18:45 WIB

Hasan Rohani: Iran Komitmen dengan Kesepakatan Jenewa

Hasan Rohani
Foto: EPA/Abedin Taherkenarh
Hasan Rohani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Kamis menekankan bahwa Iran bertekad untuk berkomitmen sepenuhnya dengan kesepakatan nuklir Jenewa jika pihak lain memenuhi kewajiban-kewajibannya.

Presiden Rouhani membuat pernyataan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia ke-44 yang saat ini sedang berlangsung di Davos, Swiss.

Menyinggung mengenai krisis Suriah, ia menggarisbawahi bahwa Iran selalu menekankan pentingnya tuntutan pertemuan antar-bangsa Suriah.

Rutte, untuk bagiannya menegaskan peran positif Iran dalam perkembangan regional, dan menambahkan bahwa semua partai politik Belanda percaya bahwa Iran dapat membantu menyelesaikan krisis Suriah.

Tetapi Sekjen PBB Ban Ki-moon telah menarik undangan yang disampaikan kepada Iran untuk ikut ambil bagian dalam konferensi Jenewa II tentang Suriah pada menit-menit terakhir menjelang pertemuan dibuka, setelah mendapat pesan dari AS.

Rusia pada Selasa menyebut keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa menarik undangannya bagi Iran itu suatu "kesalahan" yang dapat membayangi reputasi badan dunia itu.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengeluarkan kritik yang diarahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dengan menuduhnya menggunakan bahasa "lihai" untuk menjelaskan keputusannya yang mendadak.

"Tentu ini kesalahan," kata Lavrov kepada wartawan dalam taklimat tahunan seperti yang dikutip oleh AFP.

"Ketakhadiran Iran tidak memfasilitasi usaha-usaha untuk menjamin kesatuan dunia Muslim, termasuk dalam perjuangan melawan teror," kata Lavrov.

Menlu itu menambahkan Iran, yang menyatakan pihaknya hanya akan menghadiri konferensi tanpa prasyarat, terpojok oleh secara implisit menerima perlunya perubahan rezim pemerintahan Suriah yang menjadi sekutunya.

"Esensinya Iran diminta menyetujui pergi ke Jenewa untuk memulai pembicaraan mengenai perubahan rezim," kata Lavrov.

"Ketika Sekjen PBB mengatakan bahwa dia terpaksa untuk menarik undangan bagi Iran karena Iran tidak berbagi prinsip-prinsip ...yang dimuat dalam Komunike Jenewa, ini, menurut pandangan saya, frasa lihai."

Ban menarik undangan bagi Iran kurang dari 24 jam setelah dikeluarkan karena ada keberatan dari Amerika Serikat dan kelompok-kelompok oposisi Suriah.

sumber : Antara/IRNA-0ANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement