Senin 03 Feb 2014 19:22 WIB

Semarak Hari Hijab Dunia

Komunitas Hijaber melepaskan balon ke udara saat memperingati Hari Hijaber Sedunia di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (2/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Komunitas Hijaber melepaskan balon ke udara saat memperingati Hari Hijaber Sedunia di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (2/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ferry Kisihandi

Melalui Hari Hijab Dunia, Khan menegaskan, hijab merupakan hak dan kebanggaan Muslimah. Di sisi lain, saat perayaan, perempuan non-Muslim pun diajak ikut serta. Mereka diharap mencoba mengenakan hijab selama sehari agar mereka lebih memahami soal hijab.

Di Montreal, Kanada, perayaan Hari Hijab Dunia ini dilangsungkan bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sejumlah anak muda berdiri di depan Phillips Square. Mereka memberikan mawar ke sejumlah pengunjung yang lewat.

Mawar menjadi simbol yang ingin mereka sampaikan bahwa Islam agama yang damai. ''Kami ingin menunjukkan kepada dunia, Islam bukanlah agama yang buruk.'' Kami seperti yang lainnya, manusia, kata Massouma al-Bahely, salah satu peserta, seperti dikutip CBC.

Muslimah Malaysia bergabung dengan non-Muslim juga tak ketinggalan. Laman berita Malaysian Insider melaporkan, perayaan Hari Hijab berlangsung dekat Sunway Pyramid Mall, Selangor. Beberapa perempuan Cina juga ikut mengenakan hijab.

Mereka membentangkan spanduk dukungan pada Muslimah berhijab. Bahkan, di laman Facebook Hari Hijab Dunia Malaysia, disebutkan dua perempuan Cina lainnya. Mereka adalah Miss Universe 2013, Carol Lee dan Felixia Yeap, mantan model Playboy.

Muslimah Nigeria bergerak melalui Muslim Students Society of Nigeria (MSSN). ''Kami bergabung dengan organisasi lainnya di dunia untuk memperingati Hari Hijab Dunia,'' kata Hafsah Badru, koordinator MSSN, seperti dikutip Onislam. Hijab adalah kesantunan dan kehormatan.

Organisasi ini juga mengajak organisasi lainnya dan perempuan non-Muslim bergabung. Semoga, kata dia, momen ini membangun pengertian lebih besar terhadap hijab. Tak lagi ada prasangka sebab hijab merupakan pilihan bebas seorang Muslimah.

Sayap perempuan Jamat el-Islami memimpin perayaan ini di Pakistan. Farhana Aurungzeb, ketua sayap perempuan Jamat el-Islami, mengatakan, perayaan di Pakistan tak hanya sehari, tapi sepanjang tahun. Ini bagian dari dakwah soal hijab kepada masyarakat.

Hijab adalah pilihan dan kebanggaanku menjadi tema yang kami usung tahun ini, kata Aurungzeb. Ini bukan tanpa alasan. Tema ini menegaskan bagi Muslimah hijab bukan merupakan paksaan, melainkan pilihan yang didasari sebuah kesadaran.

Islami Jamiat Talibaat (IJT), kelompok belajar Jamar el-Islami, tak kalah sigap. Mereka membagikan jubah dan kerudung dalam aksinya. Mereka masuk ke kampus dan sekolah untuk mengampanyekan hijab. ''Kami ke ratusan kampus dan sekolah,'' kata Ketua IJT Ammara Liaquat.

Sementara, di Australia, Hari Hijab Dunia dipusatkan di Pitt Street Mall, Sydney. Rebecca Kay, Muslimah Australia yang mengorganisasi kegiatan ini, mendorong semua perempuan untuk mencoba berhijab. ''Kami ingin membangun solidaritas,'' katanya kepada laman berita SBS.

Lydia Shelly, warga Australia, menyambut aksi ini. Hari Hijab Dunia, kata dia, meningkatkan hubungan antaragama yang harmonis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement