Rabu 05 Feb 2014 14:50 WIB

XL Optimistis Merger Untungkan Perusahaan

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Logo XL dan Axis
Logo XL dan Axis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk optimistis penggabungan dengan PT AXIS Telekom Indonesia akan menguntungkan perusahaan. XL telah merencanakan secara matang penggabungan ini sehingga kecil kemungkinan gagal.

Banyak yang menyangsikan penggabungan XL dan AXIS akan berjalan mulus. Dari pengalaman merger perusahaan teknologi yang pernah terjadi, sekitar 75 persen diantaranya mengalami kegagalan. XL yakin hal ini tidak akan terjadi pada perseroan karena sudah mempersiapkannya secara matang.

"XL sudah mempersiapkan ini hampir dua tahun. Kami juga sudah siapkan langkah demi langkah jika merger terjadi," kata Kepala eksekutif perusahaan (CEO) Hasnul Suhaimi, usai pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa XL, Rabu (5/2).

XL juga sudah menyiapkan rencana bisnis perseroan untuk lima tahun ke depan. Rencana ini disiapkan dengan mempertimbangkan baik jika merger dilaksanakan atau tidak sama sekali, termasuk pengembangan 2G dan 3G.

Hasnul menambahkan, dari hasil rencana bisnis yang dibuat, rencana merger merupakan yang terbaik bagi perusahaan. Diakuinya, perseroan akan mengalami kesulitan selama satu sampai dua tahun ke depan. Namun, ke depan akan menguntungkan perusahaan.

Merger dua perusahaan akan meningkatkan pangsa pasar XL. Pangsa pasar akan naik menjadi 21 persen dari hanya 18 persen. Pelanggan XL akan naik menjadi 65 juta pelanggan.

Penggabungan usaha XL dan AXIS ditegaskan Hasnul tidak melanggar aturan. Dari total frekuensi AXIS sebesar 25 megahertz (MHz), pemerintah hanya memberi izin penggunaan 2G sebesar 15 MHz. Sisanya dikembalikan kepada pemeritah. "Kami beli AXIS, bukan beli frekuensinya," kata Hasnul.

Chief Operating officer (COO) XL Willem Timmermans mengatakan, XL telah memiliki spektrum cukup tinggi. Penggabungan dengan AXIS akab menambah spektrum XL. Penambahan ini aka meningkatkan kualitas dan layanan XL kepada pelaggan.

Secara perlahan, XL akan menggunakan spektrum AXIS. "Tapi itu akan kita lakukan kalau merger selesai," ujar Timmerman.

Sesuai dengan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) antara XL dan STC, XL akan segera melakukan pembayaran atas pembelian AXIS kepada pemegang saham. Nilai transaksi ini mencapai 865 juta dolar AS. Dana akuisisi berasal dari pinjaman induk usaha XL, Axiata, sebesar 500 juta dolar AS dan sisanya pinjaman perbankan. Perseroan menegaskan tidak akan melakukan right issue untuk dana akuisisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement