REPUBLIKA.CO.ID, Betapa Allah memuliakan orang-orang yang berzikir. Bahkan Allah menyebut kata sifatnya yaitu "Akbar" untuk memberikan balasan kepada orang-orang yang berzikir kepada-Nya, waladzikrullahi akbar. (QS Al-Ankabut [29]: 45). Pantaslah Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan mereka yang tidak berzikir kepada Tuhannya, seperti orang yang hidup dan orang yang mati." (HR Bukhari, Muslim, Baihaqi, dari Abu Musa RA).
Dalam pandangan Ilahi, seseorang disebut hidup manakala bibirnya tak pernah kering dari menyebut nama Allah. Kesadaran ini melahirkan keberpihakannya hanya kepada Allah. Zikir menumbuhkan sikap bahwa tidak ada yang ia cintai kecuali Allah (laa mahbuba illallah), tidak ada yang ia layani kecuali karena Allah (laa ma'buda ilallah), tidak ada yang ia cari dalam hidupnya kecuali ridha Allah (laa mathluba illallah), tidak ada yang ia tuju kecuali wajah Allah (laa maqshuda illallah).
Pantaslah untuk orang-orang seperti itu, Allah menyampaikan shalawat atau limpahan rahmat kemuliaan-Nya, bahkan para malaikat-Nya yang memohon agar mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju terang cahaya. Dan kelak orang- orang yang senantiasa berzikir itu akan mendapatkan ucapan "salam" di surga. (QS Al-Ahzab [33]: 43-44). Wallahu a'lamu bis-shawab.