REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri tetap puas meskipun anak-anak asuhnya gagal melanjutkan kemenangan dalam laga kelima Tur Nusantara. Skuat Garuda Jaya ditahan imbang 1-1 oleh PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Jumat (14/2) malam.
Indra tetap senang karena ada peningkatan dari segi variasi serangan. Evan Dimas dan kawan-kawan tidak lagi terlalu mengandalkan skema serangan sayap yang kemudian diakhiri dengan umpan tarik untuk mencetak gol. Timnas U-19 juga mulai mempertajam serangan melalui umpan-umpan terobosan dari sisi tengah.
"Ada sedikit kemajuan dari lini ketiga (depan). Anak-anak mulai berani melakukan improvisasi untuk penyelesaian akhir," kata Indra Sjafri.
Improvisasi itu akhirnya berbuah gol untuk timnas U-19 pada menit ke-62. Gol berawal dari kecermatan Zulfiandi yang memberikan umpan terobosan dari lini tengah kepada Muchlis Hadi. Muchlis lepas dari jebakan offside dan langsung menusuk ke barisan pertahanan PSIS.
Muchlis yang sebenarnya sudah berdiri cukup bebas, memilih untuk menyodorkan bola kepada Ilham Udin. Dengan satu sentuhan, Ilham pun sukses menjebol gawang PSIS. Sayangnya keunggulan timnas U-19 tidak bertahan gara-gara gol bunuh diri yang dilakukan bek Sahrul Kurniawan tiga menit berselang.
Indra meminta masyarakat untuk bersabar. Ia tak menampik ada banyak pihak yang beranggapan bahwa permainan timnas U-19 dalam laga uji coba ini tidak seciamik seperti pada Piala AFF ataupun kualifikasi Piala Asia.
Permainan timnas U-19 justru cenderung menurun karena akhirnya gagal melanjutkan kemenangan. Permainan sangat jauh berbeda ketika timnas menggasak juara bertahan Piala Asia, Korea Selatan dalam laga terakhir kualifikasi.
"Jangan samakan uji coba ini dengan saat kami melawan Korsel. Uji coba adalah kesempatan kami untuk terus mengasah alternatif strategi dan membenahi segala kelemahan. Jadi bukan persoalan meraih kemenangan," kata dia.