Ahad 16 Feb 2014 15:29 WIB

Istirahat Minum Diperkenalkan di Piala Dunia 2014

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Fernan Rahadi
Piala Dunia 2014 di Brasil
Foto: caughtoffside.com
Piala Dunia 2014 di Brasil

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Permintaan pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli agar di Piala Dunia 2014 disediakan waktu istirahat untuk minum mendapat persetujuan FIFA. Prandelli mendorong agar FIFA menyetujui usulannya ketika Gli Azzurri harus bermain di kawasan Amazon yang dikenal memiliki suhu tinggi pada sore hari.

 

Setelah dilakukan kajian, FIFA mengakui waktu bermain ketika musim panas di Brasil sangat menguras stamina pemain. “Sehubungan dengan suhu tinggi di beberapa wilayah di Brasil selama kompetisi, semua keputusan yang kami membuat berdasarkan data ilmiah,” kata Kepala Medis FIFA Profesor Jiri Dvorak saat konferensi pers di Sao Paulo, dilansir Football Italia, Ahad (16/2).

 

Dvorak menjelaskan, tim yang dipimpinnya telah melakukan studi kasus di Turki pada musim panas. Ketika dilakukan pengukuran temperatur kepada pemain selama di lapangan, hasilnya dipublikasikan di Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports. Berdasarkan data itulah, kebijakan baru diterapkan FIFA di turnamen terakbar di dunia itu.

 

“Kami tidak beprikir kondisi di Brazil akan menjadi sesulit orang katakan. Kami dapat mengenalkan masa istirahat untuk minum dan menyediakan pemain dengan handuk dingin kalau diperlukan,” ujar profesor Brno, Republik Ceska itu. “Tapi, itu adalah keputusan medis yang akan dinilai kasus per kasus, sebelum setiap pertandingan oleh tim profesional kesehatan.”

 

Menurut Dvorak, organisasi sepak bola dunia itu akan segera menyosialiasikan aturan baru itu agar dipahami 32 negara peserta Piala Dunia 2014. Mekanismenya, setiap setengah babak sang pengadil dapat menghentikan laga selama tiga sampai empat menit agar kedua tim yang bertanding bisa beristirahat.

 

Selain menyediakan fasilitas minuman, peralatan medis standar juga disediakan, termasuk fasilitas peralatan elektronik yang dirancang untuk memberikan kejut listrik dengan waktu yang relatif singkat jika sewaktu-waktu ada pemain yang mengalami masalah di lapangan. “Kami telah menyiapkannya dengan sangat baik dan akan melakukan segalanya yang kami dapat untuk menjaga kesehatan para pemain,” kata pria berusia 47 tahun itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement