REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pengunjuk rasa Thailand mengepung kantor Perdana Menteri Yingluck Shinawatra yang digunakan sebagai markas besar penanggulangan krisis di Bangkok, Rabu.
Aksi itu meningkatkan kampanye mereka satu hari setelah terjadinya serangkaian bentrokan di jalan-jalan hingga menewaskan lima orang dan melukai lusinan lainnya di Bangkok.
Lonjakan kekerasan itu telah menurunkan harapan bahwa krisis politik yang telah berlangsung selama tiga bulan di Thailand itu akan berkurang.
Krisis tersebut sejauh ini telah menewaskan 16 orang --baik dari pihak pengunjuk rasa maupun kepolisian-- serta ratusan orang mengalami luka-luka akibat tembakan dan ledakan granat.