REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat Anggraito mengakui jumlah Balai Penyuluh Pertanian masih belum mencapai angka ideal.
"Padahal, keberadaan Balai Penyuluh Pertanian menjadi ujung tombak sebagai sumber informasi bagi petani dan kelompok tani," kata Anggraito saat dihubungi di Pontianak, Minggu.
Menurut Anggraito, saat ini jumlah Balai Penyuluh Pertanian di Kalbar sebanyak 132 buah.
Ia melanjutkan, idealnya di tiap kecamatan terdapat satu Balai Penyuluh Pertanian. Jumlah kecamatan di Kalbar hampir mencapai 180 buah yang tersebar di 14 kabupaten dan kota.
"Akibatnya, satu Balai Penyuluh Pertanian ada yang mencakup dua atau tiga kecamatan," ujar dia.
Ia menambahkan, kegiatan di Balai Penyuluh Pertanian tidak hanya untuk tanaman pangan saja.
"Tetapi juga untuk hortikultura, peternakan, perkebunan dan perikanan," ujar Anggraito.
Selain balai penyuluhan, di Kalbar juga terjadi kekurangan penyuluh. "Karena masih kurang, Balai Penyuluh Pertanian menjadi tempat informasi tidak hanya bagi kelompok tani," katanya.
Anggraito melanjutkan, di setiap Balai Penyuluh Pertanian nantinya diwajibkan untuk menggelar pertemuan antara penyuluh dan petani.
"Paling tidak satu kali dalam dua minggu. Nanti antara penyuluh dan petani, saling berinteraksi sekaligus mencari solusi kalau ada permasalahan," kata dia.