REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami penurunan laba bersih sepanjang 2013 sebesar 36,8 persen menjadi Rp 1,83 triliun. Turunnya laba bersih disebabkan oleh penurunan nilai penjualan sebesar 3,27 persen menjadi Rp 11,21 triliun.

Meskipun demikian, PTBA berhasil meningkatkan volume penjualan sepanjang 2013 sebesar 16 persen menjadi 17,76 juta ton dibandingkan 2013. Sekira 54 persen total penjualan merupakan hasil ekspor. "Ekspor kami meningkat 39 persen," ujar sekretaris perusahaan Joko Pramono, Kamis (27/2).

Upaya peningkatan ekspor merupakan bagian dari langkah PTBA dalam mengoptimalkan kinerja keuangan. Seperti diketahui, krisis harga batubara telah terjadi sejak pertengahan 2012. Ditambah, banyak negara importir melakukan pembatasan sehingga mengganggu kinerja perseroan.

Dari total penjualan sepanjang 2013, 15,09 juta ton diantaranya merupakan kontribusi dari produksi PTBA. Jumlah ini meningkat delapan persen dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi pembelian dari pihak ketiga tumbuh 83 persen.

Tahun ini, PTBA menargetkan penjualan sebesar 24,7 juta ton atau tumbuh 39 persen dibandingkan 2013. Sekira 55 persen dari total penjualan diproyeksikan untuk ekspor. Ekspor sendiri diharapkan meningkat 41 persen.

Volume produksi PTBA ditargetkan 19,8 juta ton atau 31 persen lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi 2013. Target volume pembelian batubara dari pihak ketiga ditetapkan meningkat 46 persen menjadi 3,98 juta ton.

Ikuti Whatsapp Channel Republika