Kamis 06 Mar 2014 15:16 WIB

Siskohat Generasi Kedua Lebih Transparan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Chairul Akhmad
 Sejumlah petugas melakukan pengecekan paspor milik jamaah calon haji di kantor Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Foto: Republika/Eric Ireng
Sejumlah petugas melakukan pengecekan paspor milik jamaah calon haji di kantor Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya meluncurkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) generasi kedua yang berbasis web.

Sistem yang hadir untuk meningkat layanan haji ini diluncurkan setelah melalui proses rancang bangun ulang, website haji (www.haji.kemenag.go.id).

Kabag Sistem Informasi dan Komunikasi Haji Terpadu Hasan Afandi menjelaskan, ada beberapa pengembangan yang dilakukan dalam website haji generasi kedua ini.

Untuk mendukung transparansi keuangan, website ini juga menampilkan laporan-laporan keuangan penyelenggaraan ibadah haji. “Laporan keuangan ditampilkan dalam website ini agar  publik lebih mudah untuk tahu. Ini juga untuk transparansi,” kata Hasan.

“Rencana Perjalanan Haji 1435 H juga sudah ada sehingga jamaah bisa mengetahuinya,” tambahnya.

Selain itu, website haji ini juga menyajikan layanan pengecekan porsi yang bersifat realtime. Dengan memasukan nomor porsi, setiap jamaah haji yang sudah mendapaftar dan memiliki nomor porsi dapat mengecek dan membuka  informasi tahun keberangkatan.

Dalam website ini juga sudah tersaji daftar Panitia Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU). Harapannya, setiap jamaah yang akan beribadah umrah dapat memperoleh informasi apakah travel agency penyelenggaranya sudah terdaftar di Kementerian Agama atau tidak.

“Kalau ada paket penawaran umrah, jamaah dapat melakukan pengecekan apakah travelnya sudah terdaftar atau belum di Kementerian Agama,” kata Hasan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement