Oleh: Teguh Setiawan
Fenomena paling menarik adalah munculnya Partai Demokrat Buruh pada Desember 1992. Partai didirikan oleh Kamen Burov, Walikota Zhultusha, dan bertujuan mengekspresikan kepentingan Pomaks atau Muslim Bulgaria.
Menurut Burov, Pomaks adalah etnis terpisah. Namun, partai ini tidak mendapat dukungan signifikan dari masyarakat Pomaks.
Burov tidak putus asa. Ia memiliki hubungan erat dengan AS, dan keinginannya mendirikan partai untuk masyarakat Pomaks muncul saat berkunjung ke AS. Media Bulgaria menuduh AS menjalankan politik artifisial dengan menyokong pendirian Republik Pomak.
MRF tak henti dilanda konflik. Pemimpin-pemimpin minoritas Turki berebut pengaruh. Situasi kerap kali mempengaruhi pemilihan ketua mufti. Tahun 1997, setelah melalui perdebatan sekian lama, Mustapha Hadji terpilih sebagai ketua mufti pertama.
Pada saat itu pula Departemen Agama pada Dewa Kementerian Bulgaria mengakui dewan tertinggi Muslim di Bulgaria. Fikri Sali, ketua mufti sebelumnya yang tidak terdaftar, mengakui otoritas Hadji.
Muslim Roma dan Tatar juga bangkit dan memperlihatkan identitas budayanya. Keduanya membentuk organisasi sendiri, dan menunjuk wakilnya di MRF. Ada alasan spesifik mengapa Gypsie dan Tatar lebih suka merapat ke Muslim Turki, yaitu konsep sinkretisnya. Pomaks cenderung fundamentalis, begitu pula masyarakat Bulgaria pemeluk Islam lainnya.
Satu dekade setelah kejatuhan komunis, pemerintah Bulgaria menggelar sensus untuk melihat seberapa banyak orang Turki di Bulgaria. Ini amat penting menyusul banyaknya imigran asal Turki ke Bulgaria. Terdapat dugaan, mereka yang lari dari Bulgaria di era komunis kini kembali lagi.
Sensus 2001 memperlihatkan terdapat 758 ribu, atai 9,4 persen dari total penduduk Bulgaria, yang menyebut diri orang Turki. Sebagian besar tinggal di pedesaan bersama etnis lain, 19,5 persen tinggal di desa-desa khusus Turki, dan 5,1 persen tinggal di perkotaan. Sedangkan jumlah keseluruhan umat Islam di Bulgaria adalah 966 ribu, atau 12,1 persen. Sebagian besar Muslim Sunni, dan hanya sedikit Syiah.
Tujuh tahun setelah sensus itu, Bulgaria menjadi negara Uni Eropa dengan populasi Muslim tertinggi. Berbeda dengan di negara-negara Uni Eropa lainnya, yang penduduk Muslimnya adalah imigran, Mulsim di Bulgaria telah ada beradab-abad dan terdiri dari berbagai etnis.