Jumat 21 Mar 2014 13:00 WIB

Pengurangan StimulusThe Fed Tak Akan Pengaruhi Indonesia

Rep: Satya Festiani/ Red: Bilal Ramadhan
Layar TV di lantai Bursa New York, berisi pengumuman kebijakan Bank sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) pada Rabu (18/12).
Foto: AP/Richard Drew
Layar TV di lantai Bursa New York, berisi pengumuman kebijakan Bank sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) pada Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Pembangunan Asia (ADB) memprediksikan pengurangan stimulus moneter yang dilakukan Federal Reserve tak akan kembali mempengaruhi pasar modal Indonesia. The Fed baru saja kembali mengurangi pengurangan stimulus moneternya menjadi 55 miliar dolar AS per bulan.

Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional Bank Pembangunan Asia (ADB) Iwan Jaya Azis mengatakan, pengurangan stimulus moneter tersebut menandakan tingkat suku bunga di AS akan naik. Hal itu dapat memicu larinya modal dari negara-negara berkembang ke negara maju. "Apakah akan mempengaruhi Indonesia? Sejauh ini hingga Maret jawabannya tidak," ujar Iwan.

Hingga Maret 2014, aliran modal asing atau capital inflow yang masuk ke Indonesia cukup besar. Aliran dana asing yang masuk pada Januari hingga minggu pertama Maret tercatat sebesar Rp 38 triliun, lebih besar dibandingkan aliran dana yang masuk pada keseluruhan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 28 triliun. Selain itu, imbal hasil atau yield juga mengalami penurunan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement