Sabtu 22 Mar 2014 18:31 WIB

Sayyida Al-Hurra, Penguasa Laut Mediterania (2-habis)

Sayyida al-Hurra (ilustrasi).
Foto: Wikipedia.org
Sayyida al-Hurra (ilustrasi).

Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Setelah menikah dengan Raja Maroko, Sayyida enggan meninggalkan Tetouan. Bahkan, ia bersikeras tetap menjabat gubernur Tetouan selain menjadi Ratu Maroko.

Kekuasaan tertinggi di Maroko tidak lantas membuat Sayyida meninggalkan rakyat Tetouan.  Kemauan keras Sayyida tersebut dituruti Raja.

Sehingga, untuk pertama kalinya Maroko memiliki ratu yang tinggal jauh dari ibu kota. Bahkan, sang Raja harus rela menempuh perjalanan dari Fez ke Tetouan untuk menemui istrinya.

Semkin memiliki posisi yang kuat, Sayyida terngiang dengan tanah kelahirannya yang diambil Spanyol. Ia memiliki cita-cita untuk kembali merebut Andalusia dari pemerintahan yang dulu pernah mengusirnya. Ia berpendapat, cara paling efektif untuk merebut Andalusia adalah perlawanan di laut.

Sayyida bersekutu dengan Barbarossa al Algeirs Kanselir Turki untuk menguasai jalur laut di Eropa dan Timur Tengah. Dalam sebuah perjanjian, Barbarossa menguasai sebelah Timur Laut Mediterania, sementara Sayyida menguasai sisi sebelah barat. Semenjak itulah ia menjelma menjadi ratu bajak laut yang ditakuti Eropa pada awal abad ke-16.

Operasi Sayyida juga dilakukan di Selat Gibraltar pada 1540. Ia berpendapat, dengan melakukan pembajakan kapal-kapal musuh, ia akan bisa segera merebut kembali Andalusia. Sepak terjangnya di lautan Mediterania menyulitkan Portugis dan Spanyol.

Secara khusus, Portugis yang pernah kehilangan satu armada kapal kerajaan pada 1520 menempuh jalur diplomasi. Sayyida dihormati baik kawan maupun lawan.

Sayangnya, justru yang menurunkan ia dari takhta adalah keluarganya sendiri. Menantu prianya menggulingkan kekuasaannya pada 1542. Sayyida dilucuti harta dan jabatannya setelah itu.

Praktis, semenjak turun takhta, tidak satupun catatan yang menerangkan keberadaan Sayyida. Hingga kini, tidak diketahui di mana dan kapan ia meninggal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement