REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 di lepas pantai barat Australia bergeser ke arah Utara pada Senin (24/3). Deputi Perdana Menteri Warren Truss mengatakan Australia tengah berupaya mencari informasi terbaru terkait MAS dalam pencarian ini.
Dilansir dari The Star, pergeseran wilayah dalam pencarian ini terjadi sekitar 850 km dari daerah sebelumnya setelah satelit Prancis mendeteksi puing-puing yang mengambang di laut. Truss mengatakan wilayah pencarian yang telah diperluas ini mencakup sekitar 68 ribu kilometer persegi.
"Tentu saja wilayah dimana puing-puing tersebut terdeteksi oleh satelit menjadi titik yang menarik dalam pencarian," kata Truss.
"Gambar yang ditangkap oleh Prancis menjadi bahan baru dalam pencarian ini karena lokasinya benar-benar berbeda dari sebelumnya, yakni sekitar 850 km utara dari daerah pencariaan kami saat ini. Jadi kita perlu juga memeriksanya," tambahnya.
"Hingga saat ini kami masih belum tahu pasti apakah pesawat itu ada di daerah ini," kata Truss. Ia juga mengatakan pihaknya hanya berupaya untuk menemukan pesawat itu sesuai dengan informasi yang ada.
Pencarian di dekat kepulauan Christmas ini juga terhambat oleh cuaca buruk Siklon Tropis Gillian. Seorang pilot dari Royal Australia Air Force Orions, Letnan Russell Adams, menyebutkan kondisi pencarian saat ini lebih menantang. Krunya pun sulit untuk melihat dan melakukan pencarian karena terhalang oleh awan tebal.
Sementara itu, Kementerian Transportasi Malaysia mengatakan gambar dari Prancis tersebut menunjukan puing-puing yang mengambang. Temuan baru itu telah dikirim ke pihak berwenang Australia untuk mengkoordinasikan pencarian.