Kamis 03 Apr 2014 22:26 WIB

Jembatan Pasar Tanah Abang yang Miring Diperbaiki

Pedagang mempersiapkan dagangannya pada hari pertama berjualan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/9)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Pedagang mempersiapkan dagangannya pada hari pertama berjualan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis menerangkan saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan jembatan penghubung antara Pasar Blok G dengan Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang kondisinya miring.

"Setelah menerima kabar jembatan penghubung antarblok itu miring, kami langsung kerahkan petugas di lapangan. Sekarang masih dilakukan perbaikan. Perbaikan itu kira-kira rampung dalam dua hari ke depan," kata Djangga di Jakarta, Kamis (3/4).

Menurut dia, jembatan penghubung yang mengalami kemiringan sekitar 10 hingga 15 derajat itu disebabkan adanya salah satu balok beton yang terguling ketika digeser.

"Pada saat dicor, kita pastikan balok beton itu sudah kuat. Tapi ternyata, ketika akan kami geser, beton itu malah tidak sengaja terguling. Akibatnya, jembatan itu pun jadi miring," ujar Djangga.

Dia menuturkan meskipun pada saat kejadian itu posisi beton tetap di atas, balok tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi. Sehingga, pihaknya harus segera menurunkan balok tersebut.

"Balok beton itu harus cepat kami turunkan karena sudah tidak bisa dipakai lagi. Kami akan potong balok tersebut sepanjang lima meter, sedangkan total panjang jembatan mencapai lebih dari 20 meter. Kami akan gunakan crane untuk menurunkannya," tutur Djangga.

Dia mengungkapkan saat ini proses pemotongan masih dilakukan, dan diharapkan dalam waktu dua hari balok beton tersebut sudah dapat dipotong dan diturunkan.

"Selain itu, kami pastikan pengerjaan perbaikan jembatan penghubung itu tidak mengganggu arus lalu lintas bagi kendaraan yang melintas di bawahnya. Balok itu kan tidak sampai jatuh, hanya terguling saja," ungkap Djangga.

Dia memperkirakan peristiwa tersebut terjadi karena teknis pelaksanaan pembangunan jembatan yang terlalu cepat, sehingga para pekerja menjadi kurang hati-hati.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement