Senin 07 Apr 2014 21:13 WIB

Disainer Lokal Australia Terdesak Merek Internasional

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Australian Fashion Week sedang berlangsung di Sydney dengan lebih dari 70 disainer menargetkan penjualan domestik dan internasional sekitar 44 juta dollar (Rp 460 miliar lebih). Event itu dimulai dengan sebuah pagelaran oleh Carla Zampatti, yang juga merayakan 49 tahun karirnya dalam bisnis fashion.

Assia Benmedjdoub, editor majalah fashion Ragtrader, mengatakan pertumbuhan retailer internasional dan online menyebabkan designer lokal kian terdesak. "Para disainer tidak lagi bersaing di antara mereka sendiri. Mereka bersaing melawan merk-merk internasional," katanya, belum lama ini.

Designer Jayson Brunsdon sudah berkecimpung di bisnis fashion selama 30 tahun - termasuk 11 tahun dengan perusahaan yang menggunakan namanya.

Ia pernah menjual kepada ratusan retailer di luar negeri, tapi setelah krisis finansial global ia terpaksa mengambil keputusan yang sulit.

Ia kemudian menutup butik-butiknya, tidak lagi menjual ke luar negeri dan beralih ke barang-barang rumah-tangga.

Dikatakannya, strategi ini penting agar usahanya tetap eksis.

Brunsdon terpaksa beradaptasi dengan pasar yang terus berubah - menciptakan produk mewah dan juga produk yang lebih terjangkau.

Koleksi Brunsdon untuk Fashion Week dibuat di China karena lebih murah biayanya.

Seorang designer Australia lainnya, Toni Maticevski yang berbasis di Melbourne, berkomitmen untuk membuat produknya di dalam negeri.

Menurutnya membuat garmen di luar negeri merupakan proses yang makan hati.

"Mungkin cocok untuk fast fashion - produksi massal - dan tidak terlalu mempedulikan mutu," katanya. Tapi ternyata lagi-lagi terjadi kesalahan dan perlu terus dibetulkan, sehingga pada akhirnya lebih mahal biayanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement