Rabu 09 Apr 2014 15:14 WIB

Milisi Pro Rusia Bebaskan 56 Sandera

Sisa senjata nuklir Ukraina di Museum (ilustrasi)
Foto: BBC
Sisa senjata nuklir Ukraina di Museum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KIEV -- Milisi Ukraina pro Rusia membebaskan 56 sandera dalam negosiasi alot di kantor Departemen Pertahanan (SBU) Luhansk, Ukraina timur, Rabu (9/4). Para pemberontak ini masih menguasai ruang persenjataan sambil terus melakukan negosiasi dengan aparat Ukraina.

Pihak Ukraina mengatakan, pada tahap awal ada 51 sandera tak bersenjata yang dibebaskan. Kebanyakan dari mereka adalah pegawai di departemen pertahanan tersebut. Tiga jam kemudian (pukul empat pagi waktu lokal), milisi pro Kremlin membebaskan lima sandera lainnya.

"Proses negosiasi dengan para milisi masih berlangsung," kata staf SBU dalam pernyataan resminya, Rabu (9/4).

SBU mencurigai para sandera ini dijadikan tameng oleh para milisi yang kini memegang beragam senjata dari kantor tersebut. Sejak direbut pada 7 April lalu, sedikitnya 60 pegawai departemen pertahanan disandera.

Para milisi mengancam akan menggunakan senjata-senjata jika diserang. Mereka juga menegaskan akan meledakkan gedung dan seisinya jika Ukraina terus mengancam mereka.

Pemberontak pro Kremlin menuntut referendum pada Mei mendatang untuk menentukan masa depan Luhansk, apakah menjadi negara merdeka atau masuk ke dalam federasi Rusia.

Referendum di Crimea menjadi inspirasi warga pro Moskow di Luhansk untuk 'merdeka'. Kini Crimea menjadi bagian negara Rusia.

sumber : BBC
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement