REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Empat jurnalis asal Prancis akhirnya dibebaskan setelah diculik dan disekap selama hampir satu tahun di Suriah. Keempatnya ditemukan dalam kondisi sehat.
AFP melaporkan, keempatnya ditemukan oleh tentara Turki di perbatasan Suriah dengan mata tertutup dan tangan terikat, Sabtu (19/4). Menurut laporan Dogan News Agency, mereka dibawa oleh kelompok tak dikenal ke perbatasan Turki pada Jumat (18/4) malam.
Presiden Prancis Francois Hollande mengaku sangat lega mendengar kebebasan empat jurnalis yang ditawan sejak Juni 2013 tersebut. "Mereka berada dalam keadaan sehat meski pun berada dalam kondisi menantang selama penyekapan," kata Hollande.
Edouard Elias, Didier François, Nicolas Hénin dan Pierre Torres telah disandera di Suriah oleh kelompok pemberontak Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Keempatnya akan segera kembali ke Prancis dalam beberapa jam.
Francois adalah seorang koresponden perang yang bekerja untuk radio Europe 1. Elias merupakan seorang fotografer. Keduanya diculik pada awal Juni 2013 dalam perjalanan ke Aleppo.
Henin, yang merupakan jurnalis majalah Le Point diculik tidak lama setelah penculikan dua Francois dan Elias. Sementara Torres diculik bersamaan dengan Henin.
Berdasarkan laporan Committee to Protect Journalis, Suriah merupakan daerah yang paling berbahaya bagi pewarta. Saat ini, masih ada dua jurnalis Prancis lain yang hilang di Sahel, Afrika Utara.