REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Arema Cronus tidak ingin mengendurkan pedal gas meskipun sudah mengantongi tiket 16 besar Piala AFC 2014. Singo Edan menargetkan kemenangan pada laga pamungkas Grup E di markas Hanoi T&&, Hang Day Stadium Hanoi, Vietnam, Rabu (23/4), agar bisa keluar sebagai juara grup.
Arema bertengger di peringkat dua dengan torehan 10 poin, tertinggal dua angka dari Hanoi T&T. Praktis, jika ingin mewujudkan misi lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup, Arema wajib meraih kemenangan. Sementara tugas tuan rumah lebih ringan karena hanya butuh hasil imbang.
Pelatih Arema Cronus Suharno cukup optimistis dapat meraih hasil positif di kandang Hanoi. Mengingat Ahmad Bustomi dan kawan-kawan tampil impresif dengan memetik kemenangan pada dua laga sebelumnya melawan Selangor FA (AFC Cup) dan Pelita Bandung Raya di Liga Super Indonesia.
"Itu jadi modal berharga. Kami akan kembali mencoba bermain maksimal," kata Suharno akhir pekan lalu sebelum keberangkatan ke Vietnam.
Dari segi psikologis, kemenangan itu sangat berharga bagi kebangkitan mental pemain setelah menuai kekalahan atas Persib Bandung. Namun, dari segi permainan, Suharno sangat mengapresiasi karena pasukannya mampu tampil lepas sehingga bisa bermain maksimal.
"Itu kuncinya. Semua harus bermain lepas tanpa beban," kata Suharno menambahkan.
Arema membidik juara grup Piala AFC bukan semata demi gengsi. Tapi demi meringankan langkah di fase berikutnya. Sebab, para juara grup akan menjadi tuan rumah pada babak 16 besar yang hanya digelar sekali. Keuntungan lainnya, Arema bakal menghadapi runner-up Grup H yang masih diperebutkan oleh Tampines Rover dan Nay Pyi Taw.
Namun, jika menuai kekalahan ataupun bermain imbang, Arema dipastikan tetap akan menjadi runner-up grup. Itu artinya Arema harus melawat ke Hong Kong melawan Kitchee yang menjadi juara Grup H. Ini akan jadi pertandingan sulit karena Kitchee belum pernah terkalahkan dengan meraih empat kemenangan dan satu kali imbang.