Kamis 24 Apr 2014 11:54 WIB

Ciri dan Model Arsitektur Islam (2-habis)

Bentuk arsitektur Islam.
Foto: Sites.psu.edu
Bentuk arsitektur Islam.

Oleh: Heri Ruslan/Syahruddin El-Fikri

Kubah

Hal terpenting lainnya dari sebuah arsitektur Islam adalah kubah. Umumnya, kubah menjadi ciri khas sebuah tempat ibadah seperti masjid dan mushola.

Kubah umumnya berbentuk bundar dengan sedikit menjorok keatas. Dan pada bagian atasnya dibuat sedikit meruncing.

 

Dan kini, bentuk kubah tidak lagi hanya dipakai sebagai tempat memperindah tempat ibadah. Di beberapa negara, banyak bangunan yang mengadopsi bentuk kubah untuk sebuah bangunan.

Di Malaysia, kantor lembaga peradilannya (palace of justice) juga memanfaatkan bentuk kubah untuk ornamen bangunannya. Begitu juga dengan kantor Mahkamah Konstitusi (MK) RI.

 

Mimbar

Selain mihrab, hal pokok lain yang tak kalah pentingnya dari sebuah arsitektur Islam adalah mimbar. Mimbar adalah tempat seorang khatib untuk menyampaikan khutbah. Mimbar ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW ketika pertama kali beliau membangun masjid di Madinah.

Bentuknya, ketika itu sangat sederhana. Hanya terbuat dari tumpukan batu bata dan kayu dari pelepah kurma. Posisinya dibuat lebih tinggi dari jamaah. Dengan posisi ini, maka Rasulullah bisa memandang seluruh jamaah.

 

Dalam perkembangannya, kini mimbar dibuat beraneka ragam bentuk sesuai dengan seni dan arsitektur daerah. Ada yang dibuat bertingkat tiga, empat dan lima. Namun ada pula yang hanya bertingkat satu, dan pada bagian depannya dibuat tertutup. Sekarang ini, model ini dikenal dengan istilah podium.

 

Gapura

Gapura juga menjadi bagi penting dalam perjalanan arsitektur Islam. Ketika Rasulullah membangun Masjid, beliau membuat sebuah pintu masuk. Model ini kemudian dikenal dengan gapura.

Belakang, gapura banyak dikembangkan dan digunakan dihampir semua bangunan. Sesuai fungsinya, gapura dipergunakan untuk pintu masuk. Kini, gapura dibuat dengan ornamen yang makin menarik dan cantik.

 

Dinding

Seperti sudah memperhitungkan akan kenyamanan orang yang berada didalam sebuah bangunan, saat membangun Masjid Quba, Rasulullah SAW sudah membangun dinding dengan menyediakan sedikit ruang bagi sirkulasi udara dan cahaya.

Dinding-dinding masjid, dibangun dengan memakai batu bata. Namun beliau masih menyisakan sebagiannya untuk cahaya dan udara. Di antara dinding tersebut, dibuat ruang sirkulasi udara, dan cahaya, seperti kaca dan jendela.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement