REPUBLIKA.CO.ID, Merespons percepatan reformasi di dalam negeri, pemerintahan Omar El-Basyir mencoba sejumlah prakarsa.
Kantor Berita Sudan SUNA menyebutkan, prakarsa pemerintah yang baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Omar El-Basyir—tepatnya pada tanggal 6 April 2014 lalu—membuka keran kebebasan bagi seluruh kekuatan politik tanpa ada batasan dan atau syarat.
“Prakarsa presiden merupakan bagian dari proses perbaikan dalam menata rumah tangga Sudan untuk mewujudkan kedamaian universal di negeri yang telah lelah dengan pertikaian dan perang,” tulis SUNA.
Melalui prakarsa tersebut, Omar El-Basyir memberi ruang kepada gerakan-gerakan separatis untuk ikut bergabung dan menaiki bahtera kedamaian serta ikut terlibat dalam membangun negeri.
Prakarsa Presiden Omar El-Basyir mengandung beberapa gagasan pokok utama. Di antaranya, membolehkan partai-partai politik untuk melakukan segala aktivitas politik, memperluas partisipasi dan keterlibatan media, dan mengokohkan kebebasan pers.
Selain itu, kata SUNA, sang presiden juga berupaya menyukseskan dialog nasional, dan membebaskan seluruh tahanan politik yang tidak terbukti kesalahannya.
Bagaimana perkembangan reformasi Sudan dan relasinya dengan Selatan ke depan? Waktulah yang akan menjawabnya.