Sabtu 26 Apr 2014 17:58 WIB

Kesultanan Siak, Gerbang Islam di Riau (2)

Istana Asherayah Al-Hasyimiyah zaman Raja Siak.
Foto: Sungaikuantan.com
Istana Asherayah Al-Hasyimiyah zaman Raja Siak.

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Johor yang terus berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat kemudian mulai terkikis kekuasaannya karena perebutan kekuasaan antarsaudara.

Pada 1722 terjadi pertikaian besar, di mana Sultan yang berkuasa saat itu, yaitu Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah yang dikenal sebagai Raja Kecik, dimakzulkan.

Saat itu kemudian diadakan sidang dan diperoleh perjanjian bahwa kekuasaan Johor dibagi dua agar pertikaian tersebut berakhir.

Raja Sulaiman yang melakukan kudeta diberikan kekuasaan di wilayah kepulauan Riau, Lingga, Johor, dan Pahang. Dialah yang kemudian menyandang predikat sebagai raja Johor berikutnya.

Sedangkan, sang Raja Kecik tersingkir, namun tetap diberikan kekuasaan di wilayah Buantan, Siak, dan pulau-pulau sekitarnya. “Raja Kecik kemudian mendirikan kerajaan baru bernama Siak Inderapura tepat pada 1723,” kata Prof Dien Madjit.

Dalam laman Melayuonline, pemilik laman ini sudah berkenan jika kami mengutip isinya, dalam membentuk sebuah kerajaan baru, Raja Kecik kemudian membenahi wilayah ini dengan membuat landasan sistem pemerintahan, militer, dan sistem perekonomian untuk menentang monopoli kolonial Belanda dan Bugis.

Bugis di sini dipersulit karena pasukan Bugis ikut turut andil dalam peristiwa pemakzulannya sebagai sultan Johor.

Ia membangun kekuatan di bidang militer dengan membentuk armada maritim yang kuat, di bawah pimpinan Laksmana Raja Di laut. Bintan dijadikan tempat pembuatan kapal perang dengan senjata yang didatangkan dari wilayah luar Siak.

Ia juga memanfaatkan Bandar Sabah Auh untuk dikembangkan sebagai pusat perdagangan yang bisa menjangkau hubungan dagang hingga ke Minangkabau dan Aceh.

Di samping itu, ia juga membangun nama baik kerajaan barunya dengan menjalin hubungan dengan negri Islam yang lain, seperti Minangkabau, Turki, Arab, dan Mesir.

Sedikit demi sedikit, di bawah kepemimpinannya kerajaan ini mulai berkembang. Dengan penuh percaya diri, ia kemudian kembali menyerang Kesultanan Johor dan memperluas cakupan wilayahnya.

Karena hebatnya armada maritim yang dimilikinya, Kerajaan Siak ini juga berhasil mengobrak abrik alur pedagangan Belanda di wilayah ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement