REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Rapat luar biasa rencanakan digelar 21 Mei 2014.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan, perseroan selalu melihat potensi pertumbuhan nonorganik, terutama melalui akuisisi perusahaan sejenis. Namun demikian, keputusan akuisisi berada di tangan pemerintah. "Kami kembalikan ke pemerintah apakah akan ada penundaan," ujar Pahala, Senin (28/4).
Bank Mandiri perlu melakukan konsolidasi dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN yang berlangsung pada 2015. Indonesia memerlukan bank dengan skala yang bisa dibandingkan dengan bank lain. "Jika skalanya tidak cukup, Indonesia tidak bisa bersaing," kata pahala.
Sebelum pasar dibuka, Indonesia perlu mempersiapkan diri. Persiapan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Apalagi, saingan di Asean bukan saingan yang mudah.
Kapitalisasi pasar Bank Mandiri saat ini mencapai Rp 230 triliun. Menurut Pahala, ini masih jauh dibandingkan bank lain di Asean. "Posisi Mandiri di ASEAN masih peringkat ke-6 atau ke-7. Paling tidak kita bidik top-3," ujar Pahala.