Sabtu 03 May 2014 00:19 WIB

Korban Virus MERS Berlipat

Rep: nora azizah/ Red: Taufik Rachman
Koronavirus MERS
Foto: medicmagic.net
Koronavirus MERS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Dunia internasional turut prihatin terhadap penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah. Bahkan pada April ini dilaporkan kasus penyebaran virus di Riyadh dan kota lain mencapai dua kali lipat.

Serangan 'double attack' dilakukan virus tersebut. Hingga April ini telah dilaporkan sebanyak 26 kasus yang terjadi. Seperti dilansir dari situs berita al jazeera, Jumat (2/5), penyakit mematikan itu pertama ditemukan pada seorang pria Mesir berusia 27 tahun saat mengunjungi pamannya.

Terdeteksi sang paman juga terserang virus tersebut di Arab Saudi. Hal tersebut mengundang keprihatinan internasional mengenai penyakit yang infeksinya semakin berkembang.

Tidak hanya menyerang Arab Saudi, beberapa negara lain seperti Qatar, Kuwait, Yordania, Oman, dan Tunisia, serta beberapa negara Eropa lainnya juga disinyalir terkena wabah MERS. Ditemukan dalam kasus-kasus baru, jumlah infeksi di Arab Saudi mencapai 371 penderita. Angka penderita naik sekitar 89 persen pada April ini.

Sebagian penderita berada di rumah sakit di Jeddah. Mereka yang dideteksi terinfeksi saat ini masih di wilayah Arab Saudi. Data menunjukkan 107 orang meninggal dunia akibat teridentifikasi penyakit tersebut dua tahu yang lalu.

Sementara itu, World Health Organization (WHO) mengatakan, penyakit tersebut berasal dari satu jenis 'keluar virus' yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Salah satu jenis virus yang ditransmisikan antar manusia, bukan hewan.

Seperti banyak kasus yang dilaporkan dari Arab Saudi. Namun para ahli percaya bahwa virus ditularkan dari hewan. Sejauh ini diprediksi unta yang mentransmisikan virus tersebut pada manusia.

Menteri Kesehatan Saudi Arabia Adel Fakeih menghimbau agar warga Arab menghindari kontak langsung dengan unta. Selain itu juga dilarang mengonsumsi daging dan susu unta. Sebab hingga saat ini kemungkinan besar unta yang menjadi sumber awal dari penyakit tersebut.

Saat ini pemerintah sudah menghimbau para pedagang dan masyarakat khususnya di Riyadh agar tidak melakukan kontak langsung dengan unta. Pemberitahuan tersebut secara resmi sudah dilakukan pemerintah sejak Selasa lalu.

Pemerintah juga memberitahukan hubungan antara MERS dengan unta, serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan. WHO dan pemerintah Arab Saudi menyarankan masyarakat untuk berhati-hati. Terutama mereka yang dalam usia lanjut dan anak-anak yang saat ini sedang menderita penyakit parah dalam jangka waktu panjang.

Himbauan juga diberitahukan pada jamaah haji agar menunda hajinya tahun ini sebab wabah MERS masih belum berhenti. Saat ini pemerintah Arab Saudi tengah melakukan pembatasan visa dan menerapkan waktu singkat dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement