Senin 05 May 2014 22:38 WIB

Pelatih Myanmar: Kami Minta Maaf

 Pesepakbola timnas Indonesia U-19, Ilham Udin Armaiyn (kanan), dan pesepakbola timnas Myanmar U-19, Nan Wai Min (kiri), berjibaku berebut bola saat laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/5) malam. (Antara/Ismar Patriz
Pesepakbola timnas Indonesia U-19, Ilham Udin Armaiyn (kanan), dan pesepakbola timnas Myanmar U-19, Nan Wai Min (kiri), berjibaku berebut bola saat laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/5) malam. (Antara/Ismar Patriz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas U-19 Myanmar Gerd Friedrich Horst meminta maaf atas perilaku anak asuhannya yang memicu kemarahan para pemain dan suporter saat menahan imbang timnas U-19 Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/5).

Para pemain timnas Myanmar memang terlihat dengan sengaja menunda pertandingan. Tak hanya itu, beberapa pemain terlihat berpura-pura jatuh di saat permainan sedang berlangsung. "Saya minta maaf jika tim saya menimbulkan kericuhan,"ujar Gerd saat konferensi pers usai pertandingan yang berkesudahan 1-1 tersebut.

Hanya, Gerd mengungkapkan jika salah satu pemain andalannya memang mengalami cedera kepala sehingga tidak dapat mengikuti pertandingan. Tak hanya itu, Gerd menjelaskan, pemain Garuda Jaya pun kerap menampilkan permainan keras. "Indonesia bermain keras, jadi semua bermain keras,"jelasnya.

Gerd juga membocorkan resepnya sehingga timnya mampu bermain baik dan menahan Evan Dimas dan kawan-kawan. Menurutnya, anak asuhannya malam ini bermain sebagai tim dan melakukan pressing ketat sejak menit awal.

Dia pun mengaku memberi instruksi khusus untuk mematikan pergerakan kapten timnas Evan Dimas dan Maldini Pali. Menurutnya, jika bola ada di kaki Evan, maka permainan Indonesia akan hidup sehigga harus dimatikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement