REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan jumlah wirausahawan (enterpreuner). Berdasarkan survei yang dihelat BPS Februari 2014, jumlah wirausahawan mencapai 44,20 juta orang dari 118,17 juta orang penduduk Indonesia yang bekerja.
Jumlah tersebut terdiri dari penduduk berusaha sendiri berjumlah 20,32 juta orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap 19,74 juta orang dan berusaha dibantu buruh tetap 4,14 juta orang. Demikian disampaikan Kepala BPS Suryamin dalam temu pers di kantornya, Senin (6/5).
Jumlah wirausahawan ini meningkat dibandingkan survei yang dihelat BPS Februari 2013. Kala itu, jumlahnya mencapai 44,01 juta orang dengan perincian jumlah penduduk berusaha sendiri 19,66 juta orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap 20,18 juta orang dan berusaha dibantu buruh tetap 4,06 juta orang.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Wynandin Imawan menjelaskan, kriteria wirausahawan yang ditetapkan BPS bersifat global. Sementara kriteria wirausahawan berdasarkan versi Kementerian Koperasi dan UKM mensyaratkan survival rate.
"Kriteria secara umum sama. Wirausahawan itu orang yang paling tidak berusaha sendiri, berani mengambil risiko dan menciptakan pekerjaan untuk orang lain. Tapi kalau di Kemenkop dan UKM itu syaratnya 42 bulan survive baru disebut wirausahawan. Kalau data BPS 44 juta orang dibagi jumlah penduduk 240 juta orang, maka sekitar 20 persen. Tapi kan yang survive? pasti tidak banyak. Kita juga tidak menanyakan berapa lama mereka berusaha di bidang atau tempat yang sama," Wynandin menjelaskan.