REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemain timnas U-19 Indonesia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama saat akan kembali melakoni uji coba melawan Myanmar U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5) malam.
Evan Dimas dkk berjanji akan mengontrol emosi supaya bisa bermain lebih baik. Timnas U-19 hanya mampu bermain imbang 1-1 pada uji coba pertama melawan Myanmar, Senin (5/5).
Sempat unggul lewat gol cepat Muchlis Hadi ketika pertandingan baru berjalan empat menit, timnas U-19 langsung kebobolan empat menit berselang melalui gol gelandang Aung Thu.
Setelah itu, permainan timnas tidak berkembang karena emosi pemain terpancing gara-gara trik pemain Myanmar yang mengulur-ulur waktu dengan berpura-pura jatuh usai kontak fisik.
Kericuhan pun sempat terjadi antarpemain. Puncaknya menjelang akhir babak kedua ketika bek Hansamu Yama menarik paksa pemain Myanmar yang terjatuh untuk segera bangun. Hansamu akhirnya diganjar kartu merah.
Evan Dimas mengatakan laga tersebut benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi para pemain. Sebagai kapten, Evan pun beberapa kali telah mengingatkan rekan-rekannya untuk lebih menjaga emosi ketika menjalani pertandingan tersebut.
"Itu tidak boleh terulang pada laga kedua nanti. Kami harus bisa menjaga emosi karena ingin menampilkan permainan yang lebih baik," kata Evan ketika ditemui media, termasuk Republika, di Hotel Sultan, Selasa (6/5).
Gelandang asal Surabaya itu menyadari faktor emosi masih menjadi kekurangan tim. Ini harus terus dibenahi mengingat tensi pertandingan di putaran final Piala Asia U-19 akan semakin tinggi.
Begitu pula dengan trik-trik lawan yang bermacam-macam untuk memancing emosi. "Kami harus terus belajar dari kesalahan," tegas Evan.