REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaysia Airlines (MAS) akan melaporkan kondisi keuangan untuk kuartal pertama 2014, laporan tersebut akan dikeluarkan pada hari Kamis (15/05). Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai seberapa besar pengaruh hilangnya MH370 terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Seperti yang dilansir oleh Reuters, MAS harus berjuang agar dapat bertahan dalam persaingan dengan pesaing lokal dan internasional, pada 2013 MAS melaporkan kerugian sebesar 106 juta dolar AS. Kerugian tersebut disinyalir karena adanya persaingan dari Air Asia.
Pihak MAS juga menyatakan bahwa kerugian ini diperparah dengan adanya kemerosotan jumlah penumpang setelah terjadinya insiden MH 370. Meskipun demikian, beberapa analis beranggapan bahwa MAS masih bisa diselamatkan.
“Salah satu langkah penyelamatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah model bisnis sehingga dapat menekan biaya operasional,” ucap Ang Kok Heng, Chief Investment Officer di Philip Capital. Ia mengatakan bahwa jika biaya operasional dapat ditekan maka MAS akan lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan dengan Air Asia.
Harga saham MAS akan terus terkikis jika tidak segera dilakukan rencana perbaikan jangka pendek. Sejak tragedi MH 370 saja sudah terlihat penurunan harga saham sebesar 20 persen.